Prof Ornek lebih lanjut menjelaskan teorinya bahwa teknologi jauh lebih maju 10.000 tahun yang lalu daripada yang disadari kebanyakan orang. Nabi Nuh diduga telah menggunakan teknologi maju untuk membangun sebuah bahtera dari baja yang didukung oleh energi nuklir, paparnya.
Ornek juga mengklaim bahwa alih-alih membawa hewan hidup ke atas bahtera, Nuh membawa satu telur jantan dan satu telur betina dari setiap spesies hidup. “Saya seorang ilmuwan, saya berbicara untuk sains,” jelas Ornek.
Teori Prof Ornek juga di dukung profesor lainnya seorang spesialis di Turki untuk Pusat Studi Strategis Begin-Sadat, Profesor Efrat Aviv. Dalam kesempatan yang berbeda, Profesor Efrat menyebut Prof Ornek serius dengan teorinya.
“Mengatakan sesuatu yang menghina Al Quran, bahkan sebagai sebuah lelucon, bisa merugikan orang ini dalam hidupnya, jadi tidak mungkin dia menyirkannya, dan ini seperti komentar serius lainnya,” kata Dr. Aviv kepada Breaking Israeli News.
“Saya melihat wawancara itu. Dia terdengar sangat meyakinkan dan jelas percaya akan teori-teorinya. Profesor itu menjelaskan secara mendalam dan terperinci, membuat perbedaan dalam teks,” tambahnya.
Namun di sisi lain dia mengakui soal adanya penolakan dari banyak pihak atas teori tersebut karena sangat ekstrem menurut standar apapun.
“Sebagian besar orang Turki yang bereaksi terhadap media sosial memiliki pendapat yang kuat, kebanyakan menolak teorinya, namun beberapa orang sangat mendukung dan membela dia,” tambahnya. (Rmol/Ram)