Eramuslim – Profesor Ilmu Politik, Universitas Muslim Aligarh, India, Arshi Khan menyampaikan, kesalahan dalam domain pengetahuan telah menjadi ciri umum di dunia kontemporer, baik itu domain intelektual, politik atau media massa yang terikat untuk mengembangkan politik dalih dan penipuan.
Hal itu disampaikan Arshi dalam artikelnya yang dimuat di laman Daily Sabah, Selasa (1/12) waktu setempat. Penurunan epistemologis tersebut dimulai dengan penjelasan tentang kesadaran manusia di dalam lingkaran kedap air dari deskripsi naturalistik teori alam, empirisme, dan pengalaman Aristoteles.
Mayoritas intelektual, institusi, dan media Barat telah mengembangkan pola diskusi dan kesimpulan yang entah bagaimana menghasilkan narasi yang beredar di seluruh dunia.
Para pemimpin Barat, media, intelijen dan pengikut mereka dengan sigap menyoroti aksi terorisme di Prancis, Kanada, Austria, Afghanistan dan Mozambik, dalam beberapa pekan terakhir dan agensi medianya mengaitkan terorisme dengan Islam.
Mereka mengaitkan kejahatan individu dengan komunitas Muslim. Mereka gagal mengutuk kebebasan berbicara yang mutlak.
Tanggapan terhadap terorisme memperluas “ekstremisme institusional” yang mengakibatkan penghinaan skala besar dan operasi pencarian di daerah Muslim di Eropa Barat. Perang melawan terorisme menjadi titik temu di Barat, tetapi mereka tetap diam atas pelanggaran aturan hukum dan tanggung jawab politik.