Dalam wawancara ekslusive dengan stasiun televisi pemerintah, Presiden Interim Adli Mansour mengumumkan rencananya untuk mencabut keadaan darurat nasional, setelah ia melihat perkembangan keamanan Mesir yang terus kian membaik beberapa minggu ke belakang.
Adli mengatakan dalam wawancara tersebut, “Kami telah melihat peningkatan bertahap dalam kondisi keamanan, jika peningkatan ini terus berlanjut, saya berharap untuk tidak memperpanjang keadaan darurat dan dapat mencabutnya di pertengahan bulan ini.”
Mesir mengumumkan keadaan darurat selama satu bulan pada pertengahan Agustus lalu, setelah pembubaran paksa pendukung Presiden Muhamad Mursi,yang menewaskan ratusan warga sipil tak bersenjata.
Selain itu Adli Mansour juga menegaskan bahwa “tidak ada kekuatan di bumi ini dapat mengembalikan jarum jam kembali ke rezim sebelumnya.” Hal ini merujuk kepada pemerintahan Presiden Hosni Mubarak, yang digulingkan oleh pemberontakan rakyat pada 2011 lalu. Mansour juga menekankan bahwa pemerintahannya saat ini memiliki tiga prioritas utama, yaitu penegakan roadmap yang telah dirancang, keamanan dan ekonomi.
Di sisi lain, penangkapan tokoh-tokoh politik penentang militer terus berlangsung, sebanyak 7 orang tokoh Gerakan Pemuda 18 ditangkap pihak kemanan pada hari selasa kemarin. (Aljazeera/Zhd)