Eramuslim.com – Kepolisian Negara Bagian Ohio, Amerika Serikat, melarang salah satu perwiranya yang sedang menjalani pendidikan memakai hijab. Ismahan Isse adalah perempuan muslim yang lolos tes sebagai polwan.
Namun, muncul aturan agar hijabnya dilepas selama sekolah di Akpol setempat. Wanita 29 tahun itu menolak, sehingga karirnya di kepolisian yang baru seumur jagung bisa tamat, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (8/5).
Isse menyesalkan keputusan tim personalia Kepolisian Ohio. Padahal selama tes wawancara dia terus memakai hijab dan tidak dipermasalahkan. Mendengar persoalan Isse, Kepolisian Negara Bagian Edmonton, Kanada menawarkan solusi. Kalau memang AS melarang wanita berhijab jadi polisi, dia diminta pindah kewarganegaraan. Kanada sudah menyediakan model seragam polwan berhijab.
“Dia benar-benar ingin jadi polisi. Apa salahnya? Dia sebaiknya ke Kanada bila sungguh-sungguh ingin mengabdikan diri untuk masyarakat,” kata Sersan Mark Farnell yang memimpin lembaga perekrutan Kepolisian Edmonton.
Farnell sudah menelepon Isse untuk menyampaikan tawaran tersebut. Wanita ini mengaku tersanjung. “Saya akan memikirkannya masak-masak,” ungkap Isse.
Isse adalah anak imigran asal Somalia. Wanita 29 tahun ini memperoleh gelar sarjana hukum dari Universitas Columbus. Sejak muda, Isse sudah menonjol sebagai tokoh Gerakan Pemuda Imigran Somalia di AS. Ketika berusia 24 tahun, dia sempat diminta FBI menjadi penerjemah untuk melacak kriminalitas di kalangan warga asal Somalia.(rz)