Eramuslim – Jelang peringatan gerakan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI), isu nonton bareng (nobar) film G30S/PKI turut ramai diperbincangkan.
Pemutaran film Penumpasan Pengkhianat G30S/PKI yang disutradarai Arifin C. Noer mulai marak kembali di negeri ini sejak tahun lalu. Namun demikian, pro dan kontra atas pemutaran film tersebut juga ramai di publik.
Bagi Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menonton film tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan pesan pendiri bangsa, Sukarno.
Wakil Ketua MPR ini menjelaskan bahwa Bung Karno pernah berpesan kepada rakyat Indonesia untuk tidak sekali-kali melupakan sejarah.
“Bung Karno bilang Jasmerah,” jelasnya dalam akun Twitter @hnurwahid sesaat lalu, Kamis (27/9).
Pesan Bung Karno tersebut, sambung Hidayat juga harus diimplementasikan dengan mengingat sejarah kelam pemberontakan PKI. Apalagi TAP MPRS 25/1966 yang melarang kehadiran PKI masih berlaku hingga saat ini.
“Jadi nobar film G30S/PKI, bisa jadi laksanakan penegasan pesan Bung Karno, Jasmerah,” tukasnya. (rmol)