30 orang perwira militer di tangkap pihak berwenang Libya setelah dituding merencanakan upaya kudeta militer terhadap pemerintahan yang kini dipimpin oleh Presiden Kongres Nasional Umum Nuri Bushmin.
Upaya ini berhasil dicegah oleh Menhan Libya, Abdullah Tsani, dalam keterangannya ia mengatakan “upaya kudeta ini direncanakan oleh sejumlah mantan perwira dan perwira aktif militer Libya serta sejumlah tokoh sipil lainnya.”
Seperti di lansir oleh Biro Al Jazeera di kota Tripoli Abdel Azim Mohamed mengatakan “perintah penangkapan meliputi 30 perwira militer dari 60 orang yang diketahui menghadiri rapat kudeta pada di ibukota Libya Tripoli pad Rabu (12/02) pagi.”
Abdel Azim menambahkan “mereka diketahui merencanakan untuk menggulingkan pemerintah dan mengumumkan dewan tertinggi pelindung revolusi sebagai penggantinya.”
Pihak militer dan badan intelejen Libya segera memperketat penjagaan di sekitar pintu –keluar masuk ibukota Tripoli, untuk mencegah pasukan pemberontak masuk ke dalam ibukota. Sedangkan di sekitar gedung General Conference, pihak militer Libya memberlakukan penjagaan 5 lapis.
Recana kudeta ini dapat digagalkan setelah beberapa orang pro-revolusi berhasil menyusup ke dalam pertemuan tersebut.
Mereka beralasan bahwa upaya ini sebagai respon terhadap protes massal rakyat Libya beberapa bulan terakhir, terutama hari Jumat pekan lalu yang menolak perpanjangan massa jabatan Konferensi Nasional sebagai badan politik tertinggi di Libya yang berakhir pada tanggal 7 bulan Februari ini.
Demonstran memprotes pembubaran anggota Kongres dan meminta pemilihan umum segera dilaksanakan, massa yang marah dengan pemerintah turun ke jalan di sejumlah kota Libya , terutama di ibu kota Tripoli dan Benghazi. (Rassd/Ram)