Perubahan Iklim Bisa Bikin Makkah Bersuhu Ekstrem, Ibadah Haji Jadi Berbahaya

Bahaya ibadah haji di suhu ekstrem

 

Para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) menjelaskan, pada suhu 51 derajat celsius atau ambang batas bahaya ekstrem yang ditetapkan oleh National Weather Service, keringat tidak lagi menguap secara efisien, sehingga tubuh manusia tidak dapat mendinginkan dirinya sendiri dan menjadi terlalu panas.

Terpapar kondisi ini untuk jangka waktu yang lama, seperti selama ibadah haji, dapat menyebabkan stroke, merusak otak, jantung, ginjal, otot dan mungkin kematian.

 

Ketika haji terjadi di musim panas, Anda dapat membayangkan dengan perubahan iklim dan meningkatnya tekanan suhu, kondisi bisa tidak menguntungkan untuk aktivitas di luar ruangan.

– Elfatih Eltahir, Civil and Environmental Engineer at Massachusetts Institute of Technology –

Eltahir dan rekan-rekannya ingin tahu seberapa cepat dan seberapa sering suhu selama musim panas haji akan melewati ambang bahaya ekstrem. Para peneliti memeriksa model iklim historis dan menggunakan data masa lalu untuk membuat proyeksi di masa depan.

Proyeksi mereka memperkirakan tingkat panas dan kelembaban selama haji akan melebihi ambang batas bahaya ekstrem 20 persen pada tahun 2045 dan 2053, dan 42 persen antara tahun 2079 dan 2086.

Penulis penelitian menekankan bahwa proyeksi mereka dimaksudkan untuk tidak menimbulkan kecemasan di antara umat Islam yang ingin melakukan ibadah haji, tetapi untuk membantu mereka beradaptasi, dan mendorong pihak berwenang merencanakan haji yang aman.

“Hasil ini tidak dimaksudkan untuk menyebarkan ketakutan, tetapi dimaksudkan untuk menginformasikan kebijakan tentang perubahan iklim, baik dalam kaitannya dengan mitigasi maupun adaptasi” kata Eltahir dikutip Science Daily. [kumparan]