Eramuslim – Organisasi Persatuan Ulama Muslim Internasional menyatakan bahwa setiap ummat Islam wajib hukumnya untuk membantu dan menolong Muslim Rohingya dengan kemampuan mereka, termasuk menyerukan negeri-negeri Muslim untuk memberlakukan boikot Myanmar.
Selain itu dalam pernyataannya baru-baru ini, organisasi yang berbasis di ibukota Doha meminta para pemimpin negara Muslim untuk melakukan upaya politik melindungi Muslim Rohingya, dan memberikan bantuan kepada minoritas yang ditindas di Myanmar, seperti dilansir Daily Sabah.
Persatuan Ulama Muslim Internasional meminta ulama dari seluruh dunia untuk mengangkat masalah genosida di Rohingya dalam khutbah Shalat Jum’at yang dilaksanakan hari ini.
“Situasi di Arakan (negara bagian Rakhine) memalukan bagi seluruh dunia dan pemerintahan, institusi, politisi, intelektual dan para ulama. Ribuan orang terbunuh dan terlantar dan tidak ada yang menangisinya,” ujar Sekjen Syeikh Ali Al-Qaradaghi.
Menurut data sementara PBB, sebanyak 164.000 Muslim Rohingya telah menyeberang ke Bangladesh, saat puluhan ribu lainnya mengungsi akibat kekerasan terbaru akibat tindakan kekerasan yang dilakukan junta militer Myanmar dan kelompok teroris Budha pada bulan Oktober 2016 lalu di distrik Maungdaw.
PBB sendiri menyatakan memiliki bukti dokumentasi adanya perkosaan massal, pembunuhan-termasuk bayi dan anak kecil-serta penyiksaan yang dilakukan pasukan militer Myanmar, dan mengindikasikan kejahatan terhadap kemanusiaan. (Ar/Ram)