Persatuan Ulama Muslim Dunia pada hari rabu, mengeluarkan pernyataannya setelah pertemuan kelima Dewan Pembina, Di mana Persatuan Ulama Menyerukan untuk memboikot Referendum Konstitusi di Mesir.
Persatuan Ulama juga menyerukan kepada Al-Azhar untuk kembali ke peran sejarahnya dalam perlawanan menghadapi ketidakadilan dan tirani, untuk mencapai kebaikan bagi rakyat Mesir.
Dalam Pernyataannya tersebut, Persatuan Ulama juga mendorong semua kalangan masyarakat untuk rekonsiliasi Komprehensif berdasarkan legitimasi, dan hal itu harus dilakukan oleh seluruh kalangan bahkan setiap kelompok dan partai tanpa peduli agama dan afiliasinya dalam politik.
Dan menuntut pembebasan semua tahanan politik yang ditahan sejak kudeta militer dimulai serta menghimbau seluruh rakyat Mesir, khususnya para Ulama dan Para Intelek untuk berdiri dalam semangat Revolusi 25 Januari melawan sisa-sisa Tirani.
Selain itu Persatuan Ulama juga meminta kepada para pemimpin militer untuk kembali pada peran nasional dan tugasnya dalam mempertahankan keamanan Negara dan memelihara persatuan dan kedaulatan, serta menjauhi campur tangan dalam urusan politik, sehingga lembaga-lembaga Negara dan lembaga pelayanan masyarakat bisa secara penuh memberikan kontribusinya kepada rakyat untuk kehidupan yang lebih layak bagi generasi mendatang. (hr/im)