Seperti yang diketahui, Negeri Tirai Bambu tengah menghadapi konfrontasi dengan India di perbatasan kedua negara, saling unjuk kekuatan militer di Laut China Selatan dengan AS, pencaplokan Taiwan, hingga kontroversi RUU Ekstradisi dengan Hong Kong.
Pekan lalu, China secara resmi mengumumkan kenaikan anggaran pertahanannya. Dari yang sebelumnya sebesar $167 miliar (Rp2.471 triliun), saat ini China memiliki anggaran pertahanan mencapai $178,2 miliar, atau setara dengan Rp2.637 triliun per tahunnya.
Di sisi lain, Perdana Menteri China, Li Keqiang, juga memastikan akan menjadikan armada militer China sebagai yang terkuat di dunia. Meskipun, sejumlah pihak terutama dengan AS.
Salah satu Juru Bicara Departemen Pertahanan AS (US Departement of Defense) yang bermarkas di Pentagon, John Supple, menyayangkan sikap China yang tak transparan terkait pengeluaran militernya.
“Perilaku China sangat memprihatinkan. Terutama dengan tidak adanta tranparansi yang lebih besar dalam hal pengeluaran militer dan maksud di balik tindakan itu,” ujar Supple dikutip Express.
Dalam berita sebelumnya, Times of India melaporkan bahwa India sudah menyiapkan ribuan pasukannya di Lembah Galwan, denkat perbatasan China. Hal ini dilakukan menyusul konfrontasi antara militer India dan China yang sudah terjadi sebulan terakhir. (*)