Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, menuding media asing di negaranya sengaja memata-matai dan memicu kerusuhan di negaranya, terutama kantor berita CNN Amerika.
Tudingan ini dikatakan Erdogan dalam pertemuan pekanan dengan anggota legislative dari Partai Pembangunan dan Keadilan hari Selasa (03/06) kemarin.
Dalam pidatonya Erdogan mengatakan “tidak ada hubungannya antara kebebasan pers dengan agenda media sebagai mata-mata. Mereka bergerak di kota Istanbul untuk memprovokasi massa secara berlebihan, akan tetapi kembali dengan tangan kosong.”
Hal senada juga diungkapkan penasihat PM Erdogan yang mengecam pemberitaan kritis media Jerman.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di surat kabar The Star Turki pada hari Senin (02/06), Yajib Bulet mengatakan “beberapa media Jerman dalam laporannya sengaja mengambil sikap bermusuhan dengan pemerintah Turki.”
Kecaman terhadap media asing terjadi bersamaan dengan pemberitaan asing mengenai ulang tahun pertama peristiwa berdarah Taksim Square di pusat kota Istanbul.
Delapan orang tewas dan ratusan luka-luka dalam benterokan antara massa oposisi yang menolak pembangunan Taksim Square tahun 2013 lalu. (Aljazeera/Ram)