Eramuslim.com – Kejaksaan Prancis, Kamis (7/5), mulai menginvestigasi tuduhan pelecehan seks dan perkosaan terhadap pengungsi Muslim Seleka yang dilakukan serdadunya di Republik Afrika Tengah (CAR). Dalam pernyataan tertulisnya, Kejaksaan Prancis mengatakan penyelidikan dibuka setelah berkonsultasi dengan penulis laporan ke PBB, yang kali pertama mengangkat tuduhan keji ini.
Berdasarkan laporan PBB, penyelidikan terhadap dugaan pelecehan dimulai Juli 2014. Laporan itu merinci penyalah-gunaan pasukan Prancis yang tergabung dalam Tentara Perdamaian PBB dari Desember 2013 sampai Juli 2014 di kamp pengungsi di Bandara M’Poko, pinggiran Bangui — ibu kota Republik Afrika Tengah.
Di sini, ribuan pengungsi Muslim Seleka — korban kekeransan sektarian — ditampung, setelah rumah dan hampir seluruh masjid mereka dibakar kelompok Kristen. Tentara Prancis bertugas menjaga mereka.
Berdasarkan wawancara dengan sejumlah pengungsi, terutama anak-anak, terungkap bagaimana tentara Prancis memaksa bocah-bocah Muslim melayani nafsu bejat serdadu dengan imbalan makanan.
Salinan laporan yang diterima Reuters menyebutkan setidaknya 13 tentara Prancis terlibat perbuatan keji ini. Lainnya adalah dua tentara Guinea Ekuatorial dan Chad.
Ghislain Grezenguet, seorang jaksa di Bangui, mengatakan pejabat lokal juga telah menyelidiki kasus ini dan mengidentifikasi sejumlah individu. (rz)