Namun, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imam Muslim ini, “Allah Ta’ala kembali bertanya. Dan, setelah mengetahui bahwa mereka tidak bisa lepas dari pertanyaan itu, mereka pun menyampaikan keinginannnya.”
“Kami ingin,” ujar mereka sampaikan harap, “Engkau mengembalikan kami ke dunia.”
Apakah yang menyebabkan mereka ingin kembali ke dunia? Bukankah mereka mendapatkan balasan terbaik atas pengorbanannya di jalan Allah Ta’ala? Untuk apa mereka meminta dikembalikan ke dunia yang nista dengan perhiasannya?
“Dan,” pinta orang yang syahid jika dibolehkan kembali ke dunia, “agar kami bisa berperang kembali di jalan-Mu.” Sehingga, “Kami bisa terbunuh untuk kedua kalinya karena-Mu.”
Itulah yang mereka kehendaki; kembali ke dunia agar bisa berperang dan mati kedua kali sebagai syihada’. Mereka melakukan itu sebab memahami dan telah merasakan betapa agungnya balasan yang Allah Ta’ala berikan.
Namun, permintaan itu tertolak. Allah Ta’ala telah menetapkan. “Sesungguhnya Aku telah menetapkan,” lanjut-Nya, “bahwa mereka tidak akan kembali ke dunia.”
Inilah kondisi orang-orang terpilih yang syahid di jalan-Nya dalam rangka membela agama-Nya. Sebab kita masih hidup, mari lakukan amal serupa; sebab mereka yang akhiri hidup dengan amat manis pun menyesal dan ingin mengulangi amal kebaikannya ketika di dunia. (Pirman/kisahikmah)