Di tengah konflik bersenjata yang berkepanjangan di Suriah, kini mereka harus menghadapi ancaman baru wabah penyakit yang melanda warga sipil, terutama di provinsi Latikia.
Dari data yang dirilis oleh rumah sakit provinsi, tercatat 45 kasus infeksi virus hepatitis A yang menjangkiti anak-anak dalam kurun waktu satu minggu ini.
Dari data statistic yang didapat pihak rumah sakit bahwa sebanyak 60% dari kasus warga yang terinfeksi virus ini adalah dari kalangan anak-anak, sedangkan 30% menjangkiti orang tua.
Menurut keterangan kepala pemantau penyakit epidemic di provinsi Latikia, dr. Tarek, “hamper semua kasus infeksi virus hepatitis A diakibatkan tertular dari makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh virus tersebut, dan kurangnya kebersihan dan fasilitas sanitasi serta kesehatan di kamp-kamp pengungsi di dalam Suriah.”
“Hal ini ditambah lagi dengan konsumsi daging yang akan membusuk oleh warga, dikarenakan kulkas mereka padam akibat penghentian pasokan listrik oleh pemerintah Bashar Assad,” tamabh dr.Tarek.
dr.Tarek menjelaskan bahwa gejala penyakit ini ditandai oleh nyeri diperut, kemudian disertai suhu badan yang tinggi dan kehilangan nafsu makan.
Ia meminta kepada warga Suriah untuk mengisolasi keluarga mereka yang telah terkena virus Hepatitis A, dan membawanya segera ke rumah sakit terdekat.
Dari penelusuran tim Aljazeera, terlihat kurangnya fasilitas kesehatan dan sanitasi umum, serta bahan makanan dan minuman di kamp-kamp para penghuni terpaksa minum air hujan dan sungai yang telah terkontaminasi , menjadi penyebab penyakit hepatitis A akan mengancam kesehatan warga sipil Suriah. (Aljazeera/lndk)