Seorang penulis Inggris, Robert Fisk, mengutuk pembantaian terhadap kelompok kontra-kudeta militer di Mesir, dan pencapan mereka sebagai teroris.
Fisk mengatakan bahwa tuduhan terorisme dipropagandakan Israel dan Amerika Serikat terhadap musuh-musuh mereka, ini bisa dibuktikan dengan upaya media Mesir, yang mem blow-up peristiwa pembantaian Rab’ah seolah-olah Ikhwanul Muslimin kelompok bersenjata yang melawan aparat keamanan.
Fisk menambahkan, Jendral Sisi menganggap hubungannya dengan Israel lebih penting daripada kudeta itu sendiri, ia lebih memprioritaskan perjanjian perdamaian dengan Israel daripada perdebatan solusi krisis politik di Kairo, Fisk juga menekankan bahwa Barat sedang dalam proses persetujuan solusi yang dijalankan Sisi.
Fisk mengatakan dalam sebuah artikel surat kabar Inggris, The Independent, kenyataan yang sebenarnya adalah polisi menembaki pemuda tak bersenjata dan apa yang tampak seperti pembantaian massal di mana keamanan memiliki izin melakukannya. (rassd/Zhd)