Peneliti asal Amerika Serikat Simon Anderson mengungkapkan adanya rencana terselubung kerjasama Mesir-Israel dalam bidang gas alam. “Israel sengaja memilih Mesir yang akan dijadikan pabrik besar gas alam Israel untuk di ekspor ke seluruh dunia,” ujar Simon.
Menurut Kepala Program Teluk di Washington Institute for Near East Studies menyatakan bahwa pemilihan Mesir sebagai pabrik transit penjualan gas alam Israel merupakan pilihan ekonomi yang logis, akan tetapi akan tetap menjadi pilihan yang beresiko.
Perlu diketahui bahwa perusahaan gas Israel ” Tamar ” telah melakukan kesepakatan dengan perusahaan Spanyol yang memiliki kilang pencairan gas alam di Delta Nile.
Dalam perjanjian dengan nilai tahunan 1,3 miliar dolar AS yang berlangsung selama 15 tahun ini, perusahan gas Israel “Tamar” akan mengekspor seperempat cadangan gasnya melalui Mesir ke seluruh dunia melalui jalur pipa gas bawah laut. Hal ini untuk menghindari sabotase pipa gas yang banyak terjadi di kawasan semenanjung Sinai.
Simon Anderson memperkirakan bahwa langkah kerja sama ini dapat mengurangi krisis energi melanda Mesir dan menguntungkan Israel dalam penjualan gas alam miliknya. (Rassd/Ram)