Pencabutan Status Kashmir akan Ubah Demografis Muslim

Eramuslim – Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan langkah India mencabut otonomi Kashmir melanggar hukum internasional. Dia khawatir akan ada pembersihan etnis oleh India.

Menurut Khan, penghapusan status khusus akan memungkinkan India mengubah susunan demografis negara mayoritas Muslim tersebut. “Saya khawatir (India) sekarang akan melakukan pembersihan etnis di Kashmir,” kata Khan, dilansir BBC, Rabu (7/8).

“Mereka akan mencoba menghilangkan penduduk lokal dan membawa orang lain dan menjadikan mereka mayoritas sehingga penduduk setempat menjadi budak,” ucapnya.

Wilayah itu tetap terisolasi sehari setelah India mengumumkan langkah itu, Senin (5/8). Telekomunikasi sulit, media di Kashmir yang dikelola India dibatasi, dan jam malam diberlakukan. Ini diberlakukan di tengah kekhawatiran keputusan pemerintah untuk mencabut otonomi, dapat memicu protes skala besar oleh orang-orang yang tidak senang dengan pemerintahan India.

Wilayah Himalaya di Kashmir diklaim seluruhnya oleh India dan Pakistan. Akan tetapi masing-masing negara hanya mengendalikan sebagian darinya.

Terdapat pemberontakan separatis yang berlangsung lama di pihak India, ini menyebabkan ribuan kematian selama tiga dekade. India menuduh Pakistan mendukung pemberontak. Sementara tuduhan itu dibantah oleh Pakistan, menyatakan itu hanya memberikan dukungan moral dan diplomatik kepada warga Kashmir yang menginginkan penentuan nasib sendiri.