Kepala pemerintah sementara Lebanon, Najib Mikati , menyepakati menjadikan kota Tripoli sebagai zona militer di bawah komando tentara untuk jangka waktu 6 bulan kedepan, setelah konflik bersenjata antara Sunni dan Syiah meletus dalam satu pekan terakhir.
Seperti dilansir Sky News, pemerintah Lebanon menempatkan kota Tripoli di bawah pengawasan penuh tentara militer selama setengah tahun penuh setelah bentrokan antara gerilyawan Sunni dan Syiah selama dua hari terakhir, mengakibatkan sedikitnya 14 orang tewas.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh pimpinan tentara Lebanon, “pihak militer terus diterjunkan untuk memulihkan situasi keamanan mereka di kota Tripoli, khususnya di kawasan Jabal Mohsen dan Bab Tabanah, Al Qubbah , Suriah Street, dan sejumlah kawasan rawan konflik lainnya.”
Selain itu pihak militer juga melakukan penggerebekan ke sejumlah tempat yang disinyalir sebagai gudang senjata dan amunisi pihak yang bertikai, dan menyita sejumlah perangkat komunikasi nirkabel.
Sebelumnya dalam kurun waktu dua hari terakhir, kota Tripoli mengalami kelumpuhan total akibat bentrokan bersenjata yang terus meluas di penjuru kota. (rassd/lndk)
