Pihak berwenang Cina kembali menuduh kelompok ekstrimis Muslim di balik serangan teroris yang terjadi pada hari Jumat (14/02) pekan kemarin di provinsi Xinjiang.
Menurut media resmi China menyatakan “kelompok ekstremis bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 11 orang,” dan menambahkan “eskalasi kekerasan terus meningkat di provinsi Xinjiang yang di huni oleh mayoritas warga Muslim Cina.”
Seperti dikutip kantor berita Cina, Xinhua, dari pejabat keamanan mengatakan “hasil penyelidikan menunjukkan bahwa serangan yang terjadi di provinsi Wuxi dekat perbatasan China dengan Kyrgyzstan merupakan serangan teroris terorganisir dan sengaja menargetkan pihak polisi.”
Pejabat tersebut menambahkan “sebanyak 13 orang telah dilatih selama enam bulan oleh seorang pria bernama Mohammed Tohti yang merupakan buronan dan target penangkapan pihak berwenang pemerintah Cina sejak 3 tahun lalu.
Sebanyak dua warga sipil dan dua polisi terluka dalam serangan hari Jum’at kemarin, pihak berwenang sendiri menyatakan bahwa mereka berhasil menewaskan 8 orang komplotan tersebut, dan 3 orang lainnya meninggal akibat bom bunuh diri.
Lebih dari 100 orang termasuk beberapa polisi tewas dalam kekerasan di Xinjiang sejak April lalu, seperti dilansir oleh kantor berita resmi Cina.
Para aktivis kemanusian sendiri menuding pemerintah Cina ikut bertanggung jawab atas kekerasan yang terjadi di wilayah Xinjiang, dengan menerapkan kebijakan yang dinilai tidak adil dan diskriminatif terhadap warga Muslim cina. (Skynewsarabia/Ram)