Pemerintah Aljazair mengancam akan memberhentikan sejumlah imam yang menolak untuk melakukan Shalat Ghaib bagi para korban kecelakaan pesawat militer yang merenggut lebih dari 70 orang tewas.
Menteri Agama dan Wakaf Aljazair, Bou abdallah Ghulam, mengatakan “pemerintah akan memberikan sanksi bagi para imam yang tidak melakukan Shalat Ghaib bagi para korban kecelakaan pesawat militer di Aljazair timur, bulan Februari kemarin.”
Bou abdallah mengatakan “mereka para imam telah melanggar Ijma ummat dengan alasan yang tidak jelas,” akan tetapi Menteri Agama dan Wakaf Aljazair tidak mengungkapkan berapa jumlah imam yang terancama akan dikenakan sanksi tersebut.
Sebelumnya Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika, telah memerintahkan Shalat Ghaib bagi 77 orang korban kecelakaan pesawat militer bulan Februari lalu. Selain itu Presiden Aljazair juga memerintahkan hari berkabung Nasional selama 3 hari lamanya.
Sejak 1 tahun lalu, pemerintah Aljazair telah mulai melakukan pengawasan intensif terhadap masjid-masjid, sebagai langkah membendung dan mengurangi arus ekstremis agama. Ini dilakukan untuk tetap mempertahankan Mazhab al – Maliki yang menjadi Mazhab resmi negara. (Alarabiya/Ram)