Eramuslim.com – Pemegang kunci utama Ka’bah, Syekh Saleh Al Shaiba, telah meninggal dunia.
Bernama lengkap Saleh bin Zain Al Abidin Al Shaiba, beliau merupakan pemegang kunci Ka’bah ke 77 dan merupakan keturunan Utsman ibnu Thalhah, sahabat Nabi yang ditunjuk untuk merawat Ka’bah, menurut Saudi Gazette pada Minggu (23/06).
Dia mengambil alih posisi sebagai pemegang kunci Ka’bah setelah kematian pamannya, Syekh Abdul Qadir Al-Shaibi, pada bulan Oktober 2014 dan tetap memegang jabatan ini hingga akhir hayat.
Syekh Al Shaiba meninggal di Makkah pada hari Jumat malam setelah sakit berkepanjangan. Jenazahnya dimakamkan di Pemakaman Al-Moalla Makkah setelah dishalatkan setelah shalat Subuh di Masjidil Haram pada hari Sabtu.
Dia adalah penjaga senior ke-10 selama era Saudi modern, dan dia menemani Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman beberapa kali ketika Raja memimpin upacara pencucian Ka’bah.
Lahir di Makkah pada tahun 1366 Hijriah, almarhum Syekh Al Shaiba dibesarkan dalam sebuah keluarga kuno yang dikenal sebagai penjaga Ka’bah selama berabad-abad. Beliau memperoleh gelar doktor dalam studi Islam dari Universitas Umm Al-Qura, dan kemudian bekerja sebagai profesor di universitas tersebut selama beberapa tahun.
Beliau menjabat sebagai kepala Departemen Akidah di universitas tersebut dan menjadi penulis beberapa buku tentang akidah Islam, studi Islam dan sejarah. Beliau juga menghadiri beberapa konferensi dan seminar akademik. Selama periode Raja Fahd, ia diangkat menjadi anggota Dewan Shoura Saudi.
Selama masa jabatannya sebagai penjaga senior Ka’bah, Al Shaiba bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan urusannya, termasuk membuka dan menutupnya, mengganti kiswah (penutup), membersihkan, mencuci, memberi wewangian, serta mengawasi semua urusan yang berkaitan dengan Ka’bah.
Keluarga Al Shaiba terus menghormati tradisi Nabi Muhammad (sSAW) dengan mewariskan posisi penjaga (sadin) Ka’bah kepada anggota tertuanya. Ketika Nabi (SAW) memasuki Ka’bah setelah menaklukkan Makkah, beliau menghancurkan semua berhala di dalamnya, mencucinya, menutup pintu gerbangnya dan kemudian memanggil Utsman Bin Thalhah dan memberinya kunci sambil berkata, “Kunci-kunci ini akan tetap ada padamu hingga Hari Kiamat. Tidak ada yang dapat mengambilnya darimu kecuali seorang penindas.”
Keluarga Shaibi adalah penjaga Ka’bah sejak saat itu dan terus memenuhi tugasnya dengan merawat dengan tekun. Inna lillahi wainna ilaihi rojiun.
(Hidayatullah)