Eramuslim.com – Pelaku pembantaian di klub malam khusus gay di Orlando menyebut dirinya ‘tentara Islam’ dan mengancam para sanderanya dengan rompi bahan peledak ketika tengah dikepung polisi selama tiga jam.
Informasi tersebut muncul dari transkrip yang dirilis oleh FBI, Selasa (21/6/2016).
Dari dalam klub gay ini, sang pelaku yang bernama Omar Mateen berkata kepada negosiator sandera untuk meminta AS menghentikan membom Suriah dan Irak. Ia juga mengungkapkan bahwa itulah alasannya melakukan penyerangan terhadap klub malam Pulse.
Transkrip itu dianggap membuka tabir motivasi Mateen yang telah membunuh 49 orang dan melukai 53 lainnya dalam insiden penembakan massal paling mematikan dalam sejarah modern AS.
Pihak berwajib meyakini Mateen, warga AS keturunan Afghanistan, bertindak seorang diri pada pembantaian 12 Juni itu.
Pria berusia 29 tahun yang bekerja sebagai petugas keamanan itu ditembak mati polisi setelah lebih dari tiga jam berada di dalam klub malam tersebut.
FBI dan Departemen Luar Negeri AS merilis transkrip parsial mengenai empat panggilan ke operator darurat dan dengan negosiator sandera.
Percakapan Mateen disiarkan ke publik karena FBI dan polisi berusaha membungkam kritik yang menyebut mereka terlalu lamban bertindak dalam mengakhiri krisis sandera tiga jam di klub malam Pulse di Orlando.
Mateen mengancam meledakkan sebuah mobil dengan bom dan mengikat sandera dengan rompi bahan peledak. Namun, menurut FBI tidak ditemukan rompi bahan peledak dan bom dalam klub malam itu atau mobil yang ia sebutkan.
“Kendati sang pembunuh mengancam pembunuhan, dia melakukan hal itu dengan ekspresi dingin dan tenang,” kata Asisten Agen Khusus FBI Ron Hopper.
Dari transkrip itu juga diketahui Mateen mengaku mengenakan rompi bahan peledak seperti digunakan dalam Teror Paris, November tahun lalu, oleh ISIS.
Pembantaian di Orlando ini sendiri meningkatkan lagi debat mengenai pengawasan senjata api di AS. Namun Partai Republik menolaknya, demikian laporan Reuters.
Anehnya, Omar Mateen sesungguhnya adalah laki-laki gay penganut syiah. Ini ditegaskan James Comey, direktur Federal Bureau of Investigation (FBI), yang mengatakan pada hari Rabu (15/6) bahwa “Omar Mateen” pelaku serangan di klub malam “gay” di Florida, adalah anggota dari milisi syiah Hizbullat Lebanon.(ts)