eramuslim.com – Sudah hampir 11 bulan sejak Israel melakukan invasi ke Palestina belum ada tanda tanda mereka menghentikan aksinya. Sejak menyerang Palestina dengan dalih membalas serangan 7 Oktober 2023 Hamas, belum ada yang bisa menghentikan aksi keji Israel, termasuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Dunia internasional semakin luas menyerukan agar Israel menghentikan agresi mereka di Gaza. Dalam Sidang Umum PBB, mayoritas anggota meminta agar Israel segera angkat kaki. Secara tegas, resolusi yang didukung 124 negara tersebut memberi waktu satu tahun pada Israel melakukan isi resolusi termasuk memberikan pembayaran ganti rugi kepada mereka yang terdampak.
PBB juga meminta negara-negara lain berhenti menyediakan senjata “jika ada alasan yang cukup untuk mencurigai bahwa senjata tersebut dapat digunakan di Wilayah Palestina yang Diduduki.” Masalahnya, resolusi tersebut tidak bersifat mengikat sehingga Israel memiliki alasan mengabaikannya.
Salah satu negara yang getol menggelontorkan bantuan dana dan senjata adalah Amerika Serikat (AS). Negara yang dipimpin Joe Biden itu diharapkan tidak terus membela Israel.
Namun, harapan itu sepertinya mustahil terwujud. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres pun melempar sinyal tidak lagi berharap pada AS. Meminta AS menghentikan pasokan senjata ke Israel adalah tindakan yang sia-sia.
“Saya tahu itu tidak akan terjadi. Tidak ada gunanya memusatkan upaya jika hasilnya tidak mungkin,” katanya dalam wawancara khusus dengan Arab News, Sabtu (22/9).
Padahal, Medea Benjamin & Nicolas JS Davies dalam tulisannya di palestinechronicle mengatakan, kuncinya adalah tetap di AS. Dengan tidak menggunakan pengaruhnya yang besar untuk menekan Israel, pejabat AS memastikan bahwa pembantaian akan terus berlanjut selama mereka dan sekutu Israel mereka inginkan.
Selain memveto resolusi PBB, AS juga mempersenjatai Israel hingga habis-habisan. Lalu? sebagai solusi, Benjamin dan Davies menawarkan cara lain, untuk PBB jika veto tidak diindahkan. Seperti menyerukan embargo senjata penuh, boikot ekonomi, atau sanksi PBB lainnya terhadap Israel – atau bahkan juga menekan AS.
(Sumber: Okezone)