Organisasi dunia PBB menyatakan bahwa bahwa konflik bersenjata di Irak sepanjang bulan Februari telah menewaskan sekitar 703 orang. Jumlah ini menurun dibandingkan korban tewas pada bulan Januari yang mencapai 733 orang meninggal dalam konflik sekterian antara pemerintah dengan milisi suku bersenjata Irak.
PBB mengatakan bahwa sepanjang bulan Februari kemarin, konflik sekterian di Irak telah menewaskan 564 warga sipil dan 139 anggota pasukan keamanan dan juga menyebabkan lebih dari 1.381 orang terluka, kebanyakan korban terluka adalah warga sipil.
Jumlah ini meningkat tajam dibandingkan kekerasan di Irak pada bulan Februari tahun 2012 lalu yang menewaskan 418 orang tewas dan 704 terluka .
Menurut data yang dirilis PBB, kota Baghdad menjadi kota yang banyak terjadi serangan bersenjata dibandingkan dengan kota lainnya, sedikitnya 239 orang tewas sepanjang bulan Februari kemarin. Provinsi kedua diikuti oleh provinsi Salah al – Din ( 121 meninggal) dan Niniwe ( 94 meninggal ).
Kepala Misi International PBB untuk Irak, Nikolai Mladenov, mengatakan “para pemimpin politik dan agama dan tokoh masyarakat di Irak harus bekerja sama untuk menangkal ancaman teroris yang kini melanda Irak. Kerjasama adalah satu-satunya cara yang memungkinkan Irak untuk mengatasi kekerasan yang terjadi dan membangun masyarakat demokratis yang menghormati hukum dan melindungi hak asasi manusia.” (Bbcarabic/Ram)