Paus: Trump Bukanlah Seorang Kristen

MOUNT PLEASANT, SC - DECEMBER 7: (EDITORS NOTE: Retransmission with alternate crop.)  Republican presidential candidate Donald Trump references fellow candidate Jeb Bush at a Pearl Harbor Day Rally at the U.S.S. Yorktown December 7, 2015, in Mt. Pleasant, South Carolina. The South Carolina Republican primary is scheduled for February 20, 2016. (Photo by Sean Rayford/Getty Images)

Eramuslim.com – Paus Fransiskus mengatakan bahwa Donald Trump “bukan orang Kristen” terkait seruan kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu untuk mendeportasi imigran ilegal dan membangun dinding pembatas antara AS dan Meksiko.

Pernyataan pemimpin umat Katolik seluruh dunia ini disampaikan dalam kunjungannya ke Meksiko, seperti dikutip CNN, Kamis (18/2).

“Seseorang yang berpikir untuk membangun dinding, di manapun itu, dan tidak membangun jembatan, bukan orang Kristen. Hal ini tidak ada dalam ajaran Kristen,” kata Paus saat ditanya wartawan soal endapatnya soal rencana Trump mencegah imigran ilegal asal Meksiko.

Komentar Paus ini disampaikan terkait rencana Trump, jika jadi presiden, untuk menghabiskan anggaran hingga US$8 juta untuk membangun dinding demi mencegah imigran ilegal asal Meksiko yang menurut dia adalah penjahat dan pemerkosa. Jika menjadi presiden juga, kata Trump, dia akan mengusir 11 juta imigran tanpa dokumen asal Meksiko.

Trump memang terkenal akan ucapannya yang pedas. Pernyataan dia lainnya yang menuai kecaman adalah soal larangan masuk Muslim ke AS. Namun tetap saja, dukungan terharap dirinya dari simpatisan Republik masih kencang, terbukti dari kemenangannya dalam pemilu negara bagian yang saat ini tengah berlangsung.

Walau mengecam rencana Trump, namun Paus enggan berkomentar saat ditanya apakah dia akan menyarankan umat Katolik AS agar tidak memilih taipan real-estate itu.

“Soal apakah saya akan menyarankan untuk memilih atau tidak memilih, saya tidak akan ikut campur dalam hal itu. Saya hanya mengatakan bahwa pria ini [Trump] bukan orang Kristen jika dia mengatakan hal seperti itu,” ujar Fransiskus.

Trump dalam pernyataannya langsung menanggapi komentar Fransiskus yang menurutnya “memalukan”.

“Tidak boleh ada pemimpin, terutama pemimpin agama, yang berhak mempertanyakan agama atau keyakinan seseorang,” kata Trump.

Dia mengatakan bahwa seseorang dalam kunjungan lima hari Paus di Meksiko mengatakan hal buruk tentang dirinya kepada Fransiskus. Trump melanjutkan pernyataannya dengan mengatakan bahwa Vatikan akan senang jika dirinya menjadi presiden.(ts/cnn)