Eramuslim.com – Dua wanita Palestina dianugerahi gelar santa melalui upacara kanosisasi oleh Paus Francis di Saint Petrus, Vatikan. Upacara ini berlangsung pada Ahad (17/5) setelah beberapa hari sebelumnya Vatikan menyatakan dukungannya untuk Palestina.
Kanonisasi adalah upacara pernyataan kesucian dan pemberian gelar bagi kaum Katolik yang melakukan kebajikan semasa hidup hingga kematiannya. Upacara ini diperuntukkan bagi Suster Marie-Alphonsine Danil Ghattas sebagai pendiri tempat suci Holy Rosary Yerusalem. Selain itu Maryam Baouardy yang mendirikan sebuah biara Carmelite di Betlehem juga diberikan anugerah penghormatan kanonisasi.
Seperti dilansir dari Hurriyet Daily News, upacara ini dihadiri langsung oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Hadir juga delegasi senior Palestina Fouad Twal yang diketahui membantu dan mendukung komunitas Kristen yang diperangi di Timur Tengah.
Sebelum berkunjung ke Vatikan, Twal menyebutkan Ghattas dan Baouardy masuk kristen di akhir tahun 1800-an. Ghattas meninggal pada tahun 1927 sementara Baouardy tutup usia pada 1878. Keduanya menjadi contoh bagi orang Muslim, Kristen, dan Yahudi.
“Ini adalah tanda waktu modern yang menunjukkan bahwa kita dapat berbicara tentang tiga agama tanpa diskriminasi,” kata Twal dalam sebuah pernyataan sebelum berangkat ke Vatikan.
Twal menyebut upacara kanonisasi ini merupakan yang pertama diperuntukkan bagi warga Palestina sejak zaman para Rasul. Kanonisasi merupakan sebuah proses penyataan kesucian. Mereka yang mendapatkan gelar santa dinilai menjadi martir bagi keimanan dan tanah air mereka.(rz)