Paska Paris Attack, Imigran Suriah di Eropa dan AS Mulai Diserang Islamopobi

pengungsi anak SuriahEramuslim.com – Serangan terhadap imigran beragama Islam mulai dilancarkan oleh kelompok sayap kanan di Eropa dan Amerika Serikat. Para imigran itu, terutama yang baru datang dari Suriah beberapa bulan lalu, dituding disusupi teroris.

“Bagaimana rasanya berbaik hati pada imigran Suriah? Inilah hasil yang diterima Eropa karena membuka pintunya pada orang asing,” kata Senator Partai Republik AS, Jim Duncan, melalui akun Twitternya kemarin (14/11).

Politikus sayap kanan Prancis, Marine Le Pen, ikut berkomentar menyudutkan imigran. Dia mengatakan sudah lima kali aksi terorisme melanda Prancis sepanjang 2015. Semua pelakunya beragama Islam dari keluarga imigran.

“Bangsa Prancis harus menentukan sikap sekarang, siapa kawan siapa lawan. Sudah terbukti musuh Prancis adalah mereka yang selalu menjalin kontak dengan pandangan Islamisme,” kata politikus wanita populer itu.

Tak sekadar itu, Le Pen mendesak perbatasan ditutup sepenuhnya dari imigran. Sedangkan di dalam negeri, untuk mengurangi ancaman teror, maka pegiat Islam yang dianggap mendukung terorisme wajib ditangkap, lalu dilucuti status warga negaranya.

“Masjid yang mengajarkan paham radikal harus ditutup, ustaz radikal harus dideportasi dari negara kita,” kata Le Pen.

Tidak semua pihak sepakat dengan pandangan para politikus sayap kanan. Tanda pagar #TerrorismHasNoReligion tersebar di Twitter.

“Mayoritas yang dibunuh ISIS adalah umat muslim. Jangan pernah kaitkan miliaran umat Islam di dunia dengan teror ISIS,” tulis akun Daniel Wickham.

“Tidak bisa dipercaya, ini sudah 2015 dan kita masih harus diingatkan bahwa terorisme tidak punya agama. Mereka pikir untuk apa para imigran itu kabur dari Suriah kalau bukan karena ISIS?” tulis akun milik Alicia Aguirre.(ts)