Serangan senjata kimia pada 21 Agustus yang lalu di wilayah Gouta Syarqiyyah (pinggiran Timur provinsi Damaskus) yang menewaskan lebih dari 1.400 orang, menjadikan warga Suriah yang tinggal di sekitar Gouta Syarqiyyah (pinggiran Timur provinsi Damaskus) memproduksi masker gas buatan.
Sekolompok warga di sekitar Gouta Syarqiyyah membuat masker gas pelindung menggunakan bahan sederhana seperti kapas dan batubara. Masker gas buatan ini dibagikan secara gratis kepada penduduk di sekitar wilayah tersebut .
Salah seorang diantarnya adalah Abraham Shami, ia merupakan salah satu relawan yang membuat masker, “kami mulai memproduksi masker gas buatan dengan peralatan yang terbatas, setelah terjadinya serangan di Gouta pada akhir Agustus lalu,.”
Lain lagi dengan Ali Farid, ia menjadi salah satu relawan muda yang bekerja di mobilisasi pembuatan masker gas, setelah dirinya melihat teman-teman dan anggota keluarganya tewas oleh serangan senjata kimia rezim Bashar.
Meskipun dengan bahan yang sederhana, pembuat masker gas ini membutuhkan biaya yang banyak, “masing-masing topeng biaya sekitar satu setengah dolar Amerika, ini belum untuk biaya bahan bakar dan listrik,” ujar Abu Anwar.
Selama kegiatan ini berjalan, para relawan hanya menerima sumbangan dana dari individu dan belum menerima bantuan dana dari instansi luar.
Letak Gouta Syarqiyyah yang dengan ibukota Damaskus dan dikuasai oleh pasukan pejuang Suriah, menjadikan wilayah ini sebagai target penyerangan oleh tentara Bashar al – Assad dan milisi Hizbullah Lebanon, selama beberapa bulan terakhir. (Aljazeera/Zhd)