Seperti dilansir oleh kantor berita Cihan, Turki, pada hari Minggu (17/11) kemarin, untuk pertama kalinya pada hari Sabtu (16/11) nampak pembawa acara dilayar stasiun televisi menggunakan jilbab, setelah dicabutnya larangan mengenakan jilbab di lembaga-lembaga publik di Turki pada beberapa waktu lalu.
Kantor berita Cihan menambahkan bahwa sebelumnya penyiar saluran televisi TRT Turk juga telah terlihat dalam layar televisi menggunakan jilbab dalam sebuah acara yang dibawakannya pada hari Kamis malam waktu Turki.
Sebelumnya pada akhir bulan Oktober kemarin, sebanyak 4 orang anggota parlemen wanita Turki dari Partai Keadilan dan Pembangunan juga telah menggunakan jilbab di dalam ruang sidang parlemen.
Sedangkan pihak sekular yang mengklaim sebagai penerus pendiri Turki Modern, Mutafa Kemal Ataturk, menilai penggunaan jilbab di instasi umum dan pemerintah sebagai islam politik yang dapat mengancam sekularisme di Turki.
Di sisi lain, parlemen Turki juga telah membatalkan larangan penggunaan rok di dalam parlemen Turki pada minggu lalu yang juga di dukung oleh partai pemerintah dan pihak oposisi dari kalangan sekular. (Aljazeera/lndk)