Pasca ditutup dan diusirnya kegiatan Syiah yang diadakan atase kebudayaan Iran di Sudan, pemerintah Teheran dilaporkan kehilangan salah satu ladang terbesar penyebaran Syiah di Timur Tengah.
Dalam pernyataannya hari Selasa (02/09) kemarin, dai ternama Arab Saudi Muhammad Airifi mengatakan “Iran telah menargetkan Sudan sebagai salah satu negara penyebaran Syiah di dunia, sebelum berhasil ditutup oleh pemerintah Khartoum.”
Tercatat pada hari Senin (01/09) kemarin, pemerintah Sudan memerintahkan untuk menutup Pusat Kebudayaan Iran di ibukota Khartoum, dan meminta atase kebudayaan Iran untuk meninggalkan Sudan dalam waktu 72 jam kedepan.
Sebelumnya pemerintah Sudan mendapat Isolasi dari negar-negara Arab di kawasan Teluk, setelah menghidupkan kembali hubungan dengan pemerintahan Iran dan membolehkan mendirikan pusat kebudayaannya di Sudan.
Perlu diketahui bahwa situs intelejen Debka Israel mengungkapkan pada 26 juni 2013 lalu, mengenai perjanjian rahasia antara pemerintah Iran dan Sudan untuk membangun sebuah pangkalan angkatan laut dikawasan pesisir Laut MerahSudan, yang akan digunakan untuk mentransfer senjata berat, seperti rudal, tank dan artileri ke Suriah dan Hizbullah di Lebanon. (Rassd/Ram)