Ikhwanul Muslimin menolak ajakan rekonsiliasi nasional Presiden sementara Mesir, yang dijadwalkan pada Rabu ini, sedangkan pihak Al-Azhar menyambut baik dan mendukung penuh inisiatif Presiden Adli Mansour.
Ikhwanul Muslimin beserta kelompok lainnya pendukung Presiden Mursi, menyatakan menolak ajakan partisipasi dialog nasional karena menganggap ajakan tersebut dikeluarkan oleh pemerintah tidak sah Mesir.
Ahmad Diab, anggota badan tertinggi dari Partai Kebebasan dan Keadilan menyatakan bahwa dialog dengan kelompok yang menggulingkan pemerintah sah suatu hal yang tidak masuk akal.
Diab mempertanyakan bagaimana bisa anda berdialog ditengah ancaman senjata kepada para demonstran tidak bersenjata?
Sementara itu, pihak Al-Azhar meminta semua kekuatan politik dan tokoh nasional untuk ikut berpartisipasi dalam dialog nasional.
Ikhwanul Muslimin mengutuk pembunuhan demonstran dan pertumpahan darah pada hari selasa kemarin, yang mengakibatkan 9 orang meninggal dunia.
Dalam pernyataan resmi organisasi Ikhwanul Muslimin menyatakan “warga Mesir yang ikut pada revolusi 25 Januari 2011 telah meraih kebebasan, kedulatan dan martabat mereka akan terus melanjutkan revolusi ini sampai dapat mengembalikannya dari tangan-tangan pencuri revolusi 25 Januari. Mereka ingin mengembalikan Mesir ke pemerintahan militer selama lebih dari enam puluh tahun, mereka ingin pembunuhan, penyiksaan, penangkapan dan pengasingan, korup dan lalim, serta penjarahan menjadi hal biasa seperti masa lalu.” (aljazeera/Zhd)