Sebanyak 6 partai oposisi pemerintah Yordania meminta pemerintah untuk menarik diri dari koalisi internasional melawan ISIS pimpinan Amerika Serikat, dan menyebutnya sebagai langkah Barat untuk menciptakan peta baru di Timur Tengah.
Dalam keterangan bersama bersama 6 partai oposisi hari Selasa (21/10) kemarin pasca bertemu dengan Raja Abdullah Tsani 15 satu hari sebelumnya, menyatakan “menjaga kemerdekaan dan kedaulatan negara adalah dengan menjauh dari kebijakan politik suatu aliansi dan kelompok ,” seperti dilansir kantor berita Anatolia.
“Respon terhadap perang terorisme memerlukan komitmen dan tuntutan formal terhadap pemerintah dalam reformasi politik dan urusan dalam negeri. Perang pemerintah terhadap kemiskinan, pengangguran dan korupsi menjadi proiritas utama dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat di sektor ekonomi,” tambah partai oposisi pemerintah dalam keterangan persnya.
Menurut partai oposisi pemerintah saat ini ada situasi bahaya di kawasan Timur Tengah yang bertujuan merestrukturisasi kawasan Arab atas dasar agama, sektarian dan etnis, yang dibenturkan dengan kepetingan dalam negeri.
Perlu diketahui bahwa Menteri urusan politik dan parlemen Yordania, Khaled Al Kaladah sebelumnya mengumumkan bahwa negaranya akan ikut dalam perang darat, jika koalisi internasional menggelar invasi gabungan terhadap ISIS. (Rassd/Ram)