Anggota Parlemen Turki kembali menyetujui pemberian mandat kepada pemerintah Perdana Menteri Recep Tayyip Erdoğan selama satu tahun, untuk mengirim pasukan militer ke Suriah jika situasi darurat dan menghendaki demikian.
Sebelumnya pemberian mandat yang lama akan berakhir pada hari Jumat ini.
Pemberian mandat ini kembali diperpanjang oleh Anggota Parlemen pada hari kamis (03/10), setelah Barat munuduh rezim Presiden Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia terhadap oposisi bersenjata.
Pemerintah Turki telah mempertimbangkan penggunaan senjata kimia di Suriah sebagai ancaman bagi kedulatan negaranya, yang berbatasan langsung dengan Suriah sepanjang sekitar 900 km. Dan sekaligus mengkritik sikap negara-negara Barat yang tidak mau melakukan intervensi kepada rezim Bashar Al Assad.
Dalam keterangan persnya, Menteri Pertahanan Turki, Ismet Yilmaz, mengatakan bahwa “situasi berbahaya di Suriah pada saat ini tidak berkurang, akan tetapi justru lebih meningkat.”
Pemberian mandat ini akan disetujui dengan mudah, terlebih karena pihak dari partai yang berkuasa sebagai pemilik inisiatif dan memiliki suara mayoritas di parlemen, didukung oleh Partai Gerakan Nasionalis sebagai pemenang ketiga di parlemen Turki .
Perlu diketahui, beberapa kali militer Suriah menjatuhkan roket dan mortir mereka ke dalam wilayah Turki yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. (bbcarabic/zhd)