Seorang anggota Parlemen Inggris George Galloway mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Der Standard Austria, “Mereka (militer) tidak akan biasa memerintah Mesir tanpa Ikhwanul Muslimin, sama seperti Ikhwanul Muslimin tidak bisa memerintah Mesir sendiri.”
Galloway menambahkan “solusinya terletak pada dialog nasional yang mewakili semua aliran politik di Mesir termasuk Ikhwanul Muslimin. Saya menyerukan Ikhwanul Muslimin untuk menjadi bagian dari sistem politik yang demokratis dan pluralistik.”
Anggota Parlemen Inggris ini menyebut pelengseran Ikhwan dari kekuasaan sebelum batas waktu yang telah ditetapkan oleh militer pada 3 Juli 2013 lalu merupakan kesalahan besar.
“Rezim militer yang kini berkuasa dan mencalonkan Sisi sebagai capres akan memperpanjang sejarah penindasan kebebasan di Mesir,” ungkap Galloway.
Di akhir wawancara Galloway menyatakan “jika Presiden Hosni Mubarak adalah seorang diktator yang memeperbolehkan demokrasi, maka sistem yang berjalan saat ini lebih buruk daripada sebelum terjadinya revolusi 25 Januari tahun 2011. (Rassd/Ram)