Dubes Denmark di Turki Dipanggil
Usai aksi Paludan, Duta Besar Denmark dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Turki. Para pejabat Turki mengecam keras izin yang diberikan untuk tindakan provokatif yang dilakukan Paludan dan jelas merupakan kejahatan rasial.
Duta besar diberitahu bahwa sikap Denmark tidak dapat diterima dan Turki mengharapkan izin untuk Paludan dicabut.
Kementerian Luar Negeri Turki kemudian mengeluarkan pernyataan yang menyebut Paludan sebagai penipu yang membenci Islam dan menyesalkan fakta bahwa dia diizinkan untuk melakukan aksinya.
“Paludan menunjukkan tindakan keji yang menyinggung kepekaan jutaan orang yang tinggal di Eropa, mengancam praktik hidup berdampingan secara damai, dan memprovokasi dengan serangan rasis, xenofobia, dan anti-Muslim,” kata Kemlu Turki.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen mengatakan kepada media Denmark bahwa insiden itu tidak akan mengubah hubungan baik Denmark dengan Turki.
Rasmussen menambahkan bahwa Kopenhagen bermaksud untuk berbicara dengan Ankara tentang undang-undang Denmark yang menegakkan kebebasan.
“Tugas kami sekarang adalah berbicara dengan Turki tentang bagaimana kondisi di Denmark dengan demokrasi terbuka kami, dan bahwa ada perbedaan antara Denmark sebagai sebuah negara dan rakyat kami seperti itu, dan kemudian tentang orang-orang individual yang memiliki pandangan yang sangat berbeda,” sebut Rasmussen. (sumber: Fajar)