Eramuslim – Minggu 11 Juni 2017, Kabinet Zionis Israel menyetujui pengurangan pasokan listrik ke Jalur Gaza. Kebijakan baru ini diambil Tel Aviv menanggapi permintaan Otoritas Mahmoud Abbas kepada pemerintahan Netanyahu.
Para menteri kabinet telah menyepakati rekomendasi Israel Defence Force (IDF) dan permintaan Otoritas Mahmoud Abbas untuk tidak meringankan Hamas, serta pengurangan jatah pasokan listrik yang diminta pihak Palestina agar Hamas mau menyerahkan kekuasaan di Jalur Gaza, tulis Haaretz dalam terbitannya hari Senin (12/06).
Informasi yang diperoleh Haaretz menyatakan bahwa pemerintah Zionis Israel akan mengurai hingga seperempat pasokan listrik yang biasa dikirimkan ke wilayah Jalur Gaza yang terkepung.
Perlu diketahui bahwa Abbas sengaja mengurangi 40 persen pembayaran listrik ke wilayah Jalur Gaza dengan ganti pengurangan penyediaan listrik ke Jalur Gaza.
Tercatat ada ebih dari 2 juta warga Palestina yang kini terancam krisis kemanusiaan akibat ketiadaan listrik yang menjadi hajat hidup orang banyak.
Tidak hanya menghadapi rintangan dari luar, upaya bangsa Palestina untuk merdeka dari pendudukan entitas Zionis Israel juga menghadapi hambatan dari dalam seperti Otoritas Mahmoud Abbas yang berkerja untuk kepentingannya sendiri dan sekelompok golongan. (Rassd/Ram)