Eramuslim – Pejabat Yahudi Zionis Israel mengungkapkan bahwa Otoritas Mahmoud Abbas adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas krisis listrik di Jalur Gaza. Pernyataan ini dikeluarkan Tel Aviv menanggapi pernyataan sejumlah pihak mengenai padamnya listrik di Gaza.
“Otoritas Palestina yang dipimpin Abbas telah mengabarkan kepada kami hari Kamis (27/04) kemarin bahwa pihaknnya tidak akan membayar beban tagihan listrik ke wilayah Jalur Gaza,” ujar pejabat Yahudi yang minta dirahasiakan identitasnya.
Perlu diketahui bahwa pihak berwenang Zionis Israel berurusan dengan Otoritas Mahmoud Abbas terkait pasokan listrik dan bahan bakar ke wilayah Jalur Gaza. Kebijakan ini diambil Tel Aviv yang tidak mengakui pemerintahan Hamas di wilayah berpenduduk 2 juta jiwa.
Sementara itu sejumlah pengamat Palestina menyebut keputusan Mahmoud Abbas adalah bentuk pengetatan lebih lanjut Otoritas Palestina terhadap Hamas yang menjalankan Jalur Gaza.
Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, memperingatkan Otoritas Tepi Barat bahwa kebijakan semacam ini hanya akan memecah belah bangsa Palestina dan menimbulkan peperangan diantara mereka.
Setiap bulannya Otoritas Palestina membayar 40 juta shekel (11 juta dolar) kepada penjajah Zionis Israel untuk biaya listrik ke wilayah Jalur Gaza.
Dana pembayaran diambil pemerintah Tel Aviv dari pendapatan pajak Palestina yang dikumpulkan oleh Israel atas nama transfer Authority.
Menurut sumber Yahudi Israel mengatakan bahwa Gaza membutuhkan daya 400 megawatt untuk menjamin pasokan listrik bagi 2 juta penduduk selama dua puluh empat jam. (Almasryalyoum/Ram)