Puluhan orang, diantaranya belasan dokter spesialis kesehatan mental melakukan aksi unjuk rasa, memprotes tindakan Israel yang tidak mau membuka perbatasan-perbatasan jalur Gaza, sehingga mereka tidak bisa hadir dalam konferensi yang diselenggarakan di wilayah itu.
Sekitar 70 orang yang menggelar aksi protes terhadap Israel, membawa spanduk-spanduk yang bertuliskan "Let Gaza Live" dan "Israel: A Medical Conference is A Security Threat?"
Otoritas Israel melarang para dokter dari sejumlah negara masuk ke Gaza, padahal konferensi yang diselenggarakan oleh WHO itu akan dimulai hari ini, Senin (27/10). Para dokter Palestina di kota Ramallah, Tepi Barat rencananya juga akan mengikuti jalannya konferensi lewat fasilitas video-konferensi. Konferensi akan membahas dampak blokade Israel terhadap kesehatan mental warga Jalur Gaza.
Israel membantah tudingan para dokter yang mengatakan bahwa otoritas rezim Zionis itu telah menghalang-halangi tugas mereka sebagai dokter. Namun Israel beralasan, mereka akan mengizinkan para dokter masuk ke Gaza hanya untuk keperluan memberikan perawatan kesehatan dan bukan untuk menghadiri konferensi di wilayah yang oleh Israel disebut sebagai "wilayah yang berada dibawah kontrol para teroris."
Para teroris yang dimaksud Israel adalah Hamas, yang sejak bulan Juni 2007 menguasai Jalur Gaza dan sejak itu Israel melakukan blokade dengan menutup semua perbatasan ke Gaza dan membatasi bantuan kemanusiaan yang masuk ke wilayah itu. (ln/aby)