Eramuslim.com – Pasukan penjajah ‘Israel’ telah membunuh sedikitnya 16.248 orang, termasuk 7.112 anak-anak dan 4.885 wanita, di Gaza sejak 7 Oktober, sebuah pernyataan dari kantor media Hamas mengatakan pada hari Selasa.
Setidaknya 43.616 orang terluka dan sedikitnya 7.600 orang hilang, katanya. “Selama agresi di Gaza, pasukan ‘Israel’ menjatuhkan lebih dari 50.000 ton bahan peledak ke rumah-rumah warga sipil, rumah sakit, sekolah dan institusi lainnya, yang mengakibatkan kehancuran total 52.000 unit rumah, 69 sekolah, 121 gedung pemerintah dan 100 masjid,” katanya dikutip Al Arabiya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 15.900 warga Palestina, termasuk 250 petugas kesehatan, syahid di Gaza sejak dimulainya agresi Zionis ‘Israel’ ke Gaza.
Jumlah korban syahid terus meningkat meskipun ada seruan internasional kepada pasukan ‘Israel’ untuk membatasi korban sipil dalam fase baru serangan militernya di Gaza yang dimulai 1 Desember ketika gencatan senjata dengan Hamas gagal, kata Menteri Kesehatan Mai al-Kaila pada konferensi pers di ‘Israel’ Kota Ramallah di Tepi Barat.
Lebih dari 40.900 orang di Gaza terluka akibat pemboman rezim teroris, menurut kementeriannya. “Jika kecepatan pasukan (Zionis) terus berlanjut, sektor kesehatan mungkin akan runtuh sepenuhnya,” kata al-Kaila.
Dia mengatakan kementerian melakukan yang terbaik untuk menghitung korban syahid secara real-time, namun jumlah akhir korban syahid akibat perang akan jauh lebih tinggi.
Hal ini terjadi karena ribuan jenazah masih terkubur di reruntuhan akibat serangan udara, dan otoritas pemerintah yang bertugas mengeluarkan jenazah dari lokasi pemboman, yang disebut Pertahanan Sipil, telah runtuh, katanya.
‘Israel’ memperluas kampanye daratnya melalui Gaza selatan, kata seorang juru bicara rezim terois pada hari Selasa, seraya menambahkan bahwa pemerintah Zionis terbuka terhadap “umpan balik yang konstruktif” dalam mengurangi kerugian terhadap warga sipil selama saran tersebut konsisten dengan tujuannya untuk menghancurkan kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza.
Al-Kaila mengatakan jet-jet penjajah dan serangan udara ‘Israel’ telah menghantam fasilitas kesehatan dan rumah sakit dan pasukan penjajah menahan 30 petugas kesehatan selama agresinya pada tanggal 7 Oktober.
Di wilayah selatan Gaza yang padat penduduknya, hanya lima rumah sakit yang masih beroperasi, dengan kapasitas minimal, dan jumlah total tempat tidur adalah 1.300, kata al-Kaila.
(Hidayatullah)