Eramuslim – Para tahanan Palestina telah dijadikan kelinci percobaan oleh sejumlah perusahaan farmasi Israel. Pengakuan ini dikatakan profesor Israel, Nadera Shalhoub-Kevorkian saat berbicara di Universitas Columbia di New York City, AS.
Dalam pernyataannya, Nadera mengungkapkan bahwa otoritas Zionis Israel telahmengeluarkan izin bagi perusahaan farmasi untuk melakukan tes obat kepada tahanan Palestina dan Arab, seperti dilaporkan Middle East Monitor, Rabu (20/02).
Pengajar di Universitas Hebrew ini kemudian mengungkapkan bahwa perusahaan perlengkapan militer Israel juga melakukan tes senjata terhadap anak-anak Palestina dan warga Palestina di Yerusalem.
“Seluruh ruang milik orang Palestina jadi laboratorium,”kata Kevorkian.
“Penemuan produk dan layanan perusahaan keamanan yang disponsori negara dipicu oleh jam malam dan penindasan orang Palestina oleh angkatan bersenjata Israel,” ujarnya.
Pekan lalu, otoritas Israel menolak menyerahkan jasad Fares Baroud, yang meninggal di dalam penjara Israel setelah menderita sejumlah penyakit. Keluarga korban khawatir Baroud telah dimanfaatkan untuk tes semacam itu dan Israel khawatir hal ini terungkap melalui investigasi forensik.
Sebagai catatan, surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth pada Juli 2017 melaporkan pernyataan ketua komisi parlemen, Dalia Itzik, mengaku bahwa Kementerian Kesehatan Israel telah mengizinkan perusahaan farmasi mengadakan tes obat baru kepada para tahanan. Diperkirakan ada 5 ribu tes yang telah dilakukan.