Menurut Ohana, RUU ini merupakan senjata paling efektif untuk melawan pemimpin Palestina yang menginisiasi dan mengepalai kampanye penghasutan terhadap Israel dan Yahudi. “Penduduk Yerusalem dan Golan Arab harus mengerti ada sebuah realitas baru di lingkungan mereka, dan bahwa Israel memiliki keputusan akhir di sana,” ujarnya dilaporkan laman Asharq Al-Awsat, Selasa (20/2).
RUU ini dinilai akan kian memperumit proses perdamaian Israel dengan Palestina. Sebab saat ini Palestina tengah aktif menyuarakan tentang proyek permukiman ilegal Israel di daerah pendudukan. Menurut Palestina, permukiman tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan resolusi internasional PBB. (Rol)