Eramuslim – Analis dan pakar urusan Israel, Antoine Shalhat, mengungkapkan adanya kebingungan pemerintah Yahudi tentang bagaimana cara untuk menghentikan gerakan Intifadah jilid III Palestina.
Dalam wawancaranya dengan wartawan Anatolia pada akhir pekan kemarin, Antoine Shalhat mengatakan, “Kebingungan ini terjadi lantaran perbedaan pendapat antara tingkat politik dan keamanan di Israel, tentang bagaiman cara efektif untuk menghentikan upaya intifada.”
Antoine Shalhat melanjutkan, “Beberapa waktu yang lalu Knesset Zionis Israel telah menolak proposal Angkatan Darat, mengenai kemudahaan bagi Palestina jika seandainya Otoritas Abbas berhasil menghentikan gerakan Intifadah di Tepi Barat.”
“Tidak hanya sampai disana, militer Zionis Israel juga mengusulkan penyediaan kendaraan lapis baja, senapan serbu dan amunisi bagi lembaga keamanan Palestina, serta peningkatan jumlah pekerja Palestina di wilayah Zionis Israel jika berhasil menghentikan gerakan perlawanan yang pecah sejak awal Oktober lalu,” ujar Antoine Shalhat.
Gerakan Intifadah jilid III meletus sebagai bentuk pembelaan Muslim Palestina atas penodaan dan perusakan Masjid Al Aqsha yang dilakukan warga Yahudi dalam setengah tahun terakhir. (Anatolia/Ram)
