Salah satu stasiun radio resmi milik Israel memberitakan upaya dari PM. Benyamin Netanyahu yang meminta kementrian Militer, Transportasi dan Keamanan dalam Negeri untuk mewujudkan agenda pembangunan tembok pembatas di perbatasan Mesir. Alasan pembangunan itu adalah untuk menutup masuknya orang asing secara ilegal melalui perbatasan. Dalam siarannya kemudian diberitakan, langkah-langkah awal yang akan ditempuh untuk mewujudkan proyek rasis itu. Langkah pertama adalah dengan ujicoba pembangunan di beberapa lokasi khusus di perbatasan dengan jarak tembok yang pendek, yang pada tahun berikutnya akan disempurnakan hingga membentengi seluruh perbatasan.
Sumber dari radio Zionis ini kemudian memberitakan, langkah yang diambil Netanyahu didapat dari pertemuan khusus terkait pembicaraan solusi strategis untuk menutup total masuknya orang asing secara ilegal. Dalam pertemuan itu juga tengah dibicarakan, kesepakatan memberikan sanksi berat bagi warganya yang mempekerjakan dan menjamin keberadaan orang asing non legal.
Sementara itu di hari yang sama, Rabu (28/10) sebanyak 5 orang warga Palestina terluka ketika berupaya menghalangi Zionis dengan buldosernya menyapu rumah-rumah penduduk di wilayah Hebron, Selatan Tepi Barat.
Sumber dari Palestina kemudian menyebutkan, alat-alat berat militer Israel hari itu memaksa masuk ke wilayah Hebron dan mulai melakukan penghancuran dan merobohkan rumah-rumah warga Palestina. Diwaktu yang sama terjadi bentrokan yang menyebabkan terlukanya 5 orang warga, empat dari mereka adalah perempuan.
Masih dalam pemberitaan pendudukan Yahudi. Dari wilayah Selatan Hebron, dilaporkan dua kepala keluarga dipaksa hengkang dan mengosongkan rumah mereka, sebelum kemudian rumah tersebut dirobohkan dan rata dengan tanah. (sn/ism)