Pihak berwenang Yordania telah melarang aktivis internasional dari pergi ke wilayah pendudukan Israel Tepi Barat dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada para siswa Palestina yang menderita di bawah pendudukan.
“Dua bus, yang membawa 100 aktivis, tidak diperbolehkan meninggalkan sisi Yordania dari jembatan perlintasan Allenby antara Tepi Barat dan Yordania, Walid Atallah, juru bicara kampanye “Selamat Datang ke Palestina” di Yordania, mengatakan kepada AFP, Minggu kemarin (26/8).
“Pihak berwenang Yordania menstempel paspor mereka dan mereka dikenakan biaya dan semuanya baik-baik saja. Ketika bus pergi, pos pemeriksaan terakhir di sisi Yordania ditutup. Tidak ada alasan yangdiberikan, “tambahnya.
Para aktivis, yang berasal dari Amerika Serikat serta beberapa negara Eropa, membawa mainan, pena, notebook, dan perlengkapan lainnya bagi para siswa.
Setelah mereka ditolak masuk, para aktivis menggelar demonstrasi di dekat pos pemeriksaan dan meneriakkan, “Bebaskan Palestina!”
“Ini memang disengaja. Yordania tidak ingin Israel bertanggung jawab untuk menolak masuknya aktivis,”kata Atallah.
“Ini adalah inisiatif keempat kami untuk memasuki Palestina,” kata Olivia Zemor, juru bicara kelompok itu, di Amman sebelum berangkat ke Allenby Bridge Crossing, sekitar 35 kilometer tenggara ibukota Yordania.
“Kami memiliki sekitar 100 aktivis, dari Perancis, Belgia, Spanyol, Swiss, Amerika Serikat, berusia antara 10 dan 50 tahun. Semua jenis orang, dari semua latar belakang dan agama. Mereka semua termotivasi untuk mengunjungi Palestina,” tambahnya.
Para aktivis perdamaian juga mencoba untuk memasuki Tepi Barat melalui Israel pada bulan Juli 2011 dan April 2012, namun dihentikan oleh Tel Aviv.(fq/prtv)