Eramuslim – Surat kabar berbahasa Ibrani “Yedioth Ahronoth” memperkirakan Presiden AS Donald Trump akan membawa 1.000 orang berpengaruh dalam kunjungan luar negeri pertamanya ke wilayah pendudukan Zionis Israel.
“Tidak seperti pendahulunya, Trump tidak akan mengunjungi Mesir dalam kunjungan pertamanya. Dia akan mengunjungi Arab Saudi terlebih dahulu sebelum datang ke wilayah pendudukan Zionis Israel,” tulis dalam terbitannya akhir pekan kemarin.
Informasi yang diperoleh Yedioth Ahronoth, rencananya Trump akan mengunjungi Museum Holocaust, sebuah tempat pemberhentian wajib bagi semua politisi yang berkunjung, serta benteng kuno Masada, yang menjadi tempat di mana orang-orang Zelot pertama melakukan bunuh diri massal daripada menyerah kepada pasukan Romawi.
Selain akan bertemu dengan pejabat Zionis Israel, surat kabar Haaretz melaporkan dari sumber resmi mengatakan bahwa Trump juga akan mengunjungi Betlehem dan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Dia akan pergi ke Gereja Kelahiran Yesus saat dia berada di kota bersejarah.
Hingga kini belum ada tanggal resmi yang dikeluarkan Kemenlu Amerika Serikat kapan kunjungan Trump ke wilayah pendudukan Zionis Israel akan dilaksanakan.
Akan tetapi kunjungan Trump ke Israel dijadwalkan berlangsung pada peringatan 50 tahun “Reunifikasi Yerusalem” selama perang Juni 1967. Dan juga akhir Mei menjadi berakhirnya perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh mantan Presiden Barack Obama untuk membekukan pengalihan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. (Memo/Ram)