Berdasarkan pola pertumbuhan ini, populasi pemukim Tepi Barat dapat mendekati 500 ribu orang saat Trump meninggalkan jabatannya.
Beberapa presiden AS sebelumnya, baik dari Partai Republik maupun Demokrat, telah menyetujui gagasan solusi dua negara. Mereka telah bergabung dengan masyarakat internasional dalam menentang permukiman sebagai penghambat perdamaian.
Namun setelah bertahun-tahun gagal mengupayakan perdamaian, Trump justru mengambil jalur yang berbeda. Dia mengatakan dia akan mendukung solusi dua negara hanya jika kedua belah pihak menyetujuinya.
Trump juga telah mengambil sikap lebih lembut terhadap permukiman. Duta besarnya untuk Israel, David Friedman, adalah mantan presiden Lembaga Tar El. Kepala penasihat Timur Tengah, yaitu menantunya Jared Kushner, dilaporkan telah banyak menyumbang kepada kelompok tersebut.
Hubungan mendalam dengan Zionis Israel telah memicu kecurigaan masyarakat internasional terhadap Gedung Putih. Kecurigaan tersebut semakin dalam setelah Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember lalu.
Pengakuan Trump ini mendorong orang-orang Palestina untuk mengatakan bahwa AS tidak dapat lagi menjadi mediator yang jujur bagi perdamaian Timur Tengah. (Rol)