Rabu lalu (02/12) TV 2 Israel menayangkan potongan rekaman aksi biadab seorang pemukim Yahudi yang menggilas seorang pemuda Palestina dengan mobil berulang kali, sebelum akhirnya mobil tersebut berhenti tepat di atas pemuda tersebut. Teriakan kesakitan pemuda Palestina itu membuat rekaman itu semakin mengiris hati yang melihatnya. Aksi keji ini terjadi di Hebron, sebelah selatan Tepi Barat, Palestina.
Kejadian ini terjadi di depan mata pihak kepolisian Israel, para aktivis Bintang David Merah yang mengurus ambulan, dan para hadirin lainnya. Situs infopalestina berbahasa Arab melansir, bahwa salah seorang di antara mereka meneriakkan kalimat dengan bahasa Ibrani yang artinya, "Lindaslah dia!" Sedangkan sebagian yang lain berusaha untuk menjauhkan kamera yang ada untuk menutupi aksi keji ini dari media.
Mahasiswa yang teraniaya tersebut bernama Wasim Usamah Maswadah (21). Ia seorang mahasiswa Universitas Yornania, spesialisasi menajemen. Kepolisian Israel menuduhnya telah melakukan serangan terhadap dua orang Yahudi di pemukiman Kiryat Arba di Hebron.
Walau status Wasim masih tertuduh, polisi Israel telah menembaknya 6 kali; 4 peluru bersarang di perutnya dan 2 lagi di paha kanannya. Setelah itu, pemukim Yahudi yang memiliki hubungan dengan dua orang pemukim Yahudi yang diserang tersebut, menggilas Wasim dengan mobil berulang kali.
Situs Aljazeera.net dan sumber lainnya menginformasikan, bahwa setelah kejadian itu Wasim Usmah dalam keadaan yang sangat kritis dengan luka yang sangat parah. Namun ia masih hidup.
Setelah kejadian itu, Wasim meringkuk di rumah sakit Hadasa Ain Karim, di kota Al-Quds. Ia dijaga ketat oleh tentara penjajah. Sedangkan keluarganya sama sekali tidak diberi izin untuk menjenguk.
Di pihak lain, pemukim yang melindas Wasim hanya diinterogasi sejenak oleh pihak kepolisian, dan kemudian ia dibebaskan. Saat ini pelaku tinggal nyaman bersama keluarga dan anak-anaknya. Sedangkan otoritas penjajah Zionis belum mengambil sikap, apakah akan menghakiminya, atau akan memposisikan kasus ini sebagai aksi "membela diri."
Kriminalitas Berulang yang Disokong Pemerintah Zionis
Ketua Badan Islam Kristen untuk Menyelamatkan Al-Quds dan Kesucian Syekh Taisir Rajab Al-Tamimi mengecam aksi keji ini. Beliau mengatakan, "Ini adalah kriminalitas biadab yang jarang terjadi dalam sejarah. Ini tidak mungkin terjadi kebetulan, tapi kekejian demi kekejian itu terjadi secara terencana, sebagai aplikasi setiap kata dari fatwa pendeta Yahudi radikal, yang menyeru untuk membunuh setiap warga Palestina dan orang Arab."
Syekh Taisir juga mengisyaratkan, bahwa telah terjadi lebih dari 600 kali tindak kriminal pembunuhan yang dilakukan pemukim Yahudi terhadap orang-orang Palestina. Kasus-kasus itu tidak dibawa kemahkamah kecuali 20 kasus pembunuhan. Hukuman terberat yang dijatuhkan kepada para kriminal itu hanya 6 bulan penjara, itupun eksekusinya tidak dilaksanakan!
Peristiwa Lama Berita Baru
Peristiwa keji ini sebenarnya telah terjadi pada 25 Oktober 2009. Namun baru hari Rabu sore lalu ditayangkan di TV 2 Israel. Awalnya, otoritas penjajah Israel melarang penyebaran rekaman vidio ini.
Koresponden Aljazeera di Al-Quds, Ilyas Kiram, mengatakan, "Ditayangkannya vidio ini oleh TV 2 Israel bisa jadi karena dua motif, pertama, adanya persaingan media antara TV 2 dan TV 10 Israel. Kedua, Israel berusaha menciptakan penyeimbangan berita aksi keji memalukan yang terjadi di depan kepolisian dan awak ambulan."
Upaya Menuntut Hak
Kepada koresponden Aljazeera, Ayah dari Wasim yang bernama Usamah mengatakan, bahwa ia tidak akan berhenti untuk menuntut hak anaknya. Ia akan mengajukan kasus ini ke mahkamah manapun dengan cara apapun.
Usamah sempat mengatakan, bahwa ia tidak mampu mengungkapkan apa yang terjadi pada anaknya, tidak diwakili oleh kata biadab dan keji. Ia tidak mampu mengungkapkannya, karena yang terjadi sangatlah menyakitkan. Hingga kini, ia tidak tahu bagaimana keadaan anaknya.
Hari Kamis lalu (03/12) Menteri Informasi Palestina di Gaza mengatakan, "Kejadian ini merupakan kejahatan perang baru, yang menambah panjangnya silsilah kejahatan perang dan penjajahan yang dilakukan Israel."
Di hari yang sama, Menteri Kebudayaan Palestina di Gaza meminta seluruh media menginformasikan kejahatan ini, untuk menguak silsilah kebiadaban penjajah Zionis Israel. (Sn/alj/infp/myj)