Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) memperingatkan seluruh faksi perjuangan Islam Palestina, akan kegiatan kelompok ekstremis Yahudi yang kembali mengepung Masjid Al-Aqsa pada hari Senin pagi.
Selain itu, Hamas juga mendesak seluruh faksi perjuangan untuk menghentikan pelanggaran pendudukan dan pemukim oleh Israel di wilayah Masjid Al-Aqsa, yang semakin meningkat dalam 1 bulan terakhir.
Hamas menegaskan bahwa Masjid Aqsha merupakan milik umat Islam dan tidak bisa dibagi-bagi kepada agama lain.
Sebelumnya Al-Aqsa Foundation melaporkan bahwa lebih dari 500 orang pemukim Yahudi ekstrimis dibawah penjagaan pasukan khusus Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa melalui pintu gerbang Magharibah, dan melakukan shalat Talmud di sekitar Pintu Rahmat.
Al-Aqsa Foundation mengatakan bahwa pasukan Israel dengan cepat mengusir kaum muslimin yang berada di dekat pintu rahmat untuk memungkinkan para ekstrimis Yahudi melakukan ibadah Sholat Yahudi.
Di sisi Masjid Qubah Shakrah, sekelompok Yahudi yang dipimpin oleh aktivis Likud Yehuda, Glick, menceritakan tentang sejarah Haikal Sulaiman, dengan mengklaim bahwa Masjid Qubah Shakrah dibangun di atas reruntuhannya.
Sedangkan di dalam Masjid Aqsha, sekitar 350 pemukim menyerbu masuk ke dalam masjid dan puluhan diantara pemukim Yahudi melakukan tarian Talmud di dalam Masjid Aqsha sebelum mereka keluar dari Pintu Silsilah. (Aljazeera/Zhd)