Eramuslim – Pusat Studi dan Dokumentasi Abdullah Hourani melaporkan sepanjang tahun 2016 kemarin telah terjadi peningkatan perampasan tanah dan pembangunan pemukiman Yahudi di kawasan Tepi Barat dan Al Quds.
Perampasan tanah milik warga Palestina meningkat 127% jika dibandingkan tahun 2016, sedangkan pembangunan pemukiman Yahudi mengalami peningkatan sebesar 57%, tulis lembaga studi Palestina dalam laporan yang diterbitkan pada awal pekan ini.
Dokumentasi yang diperoleh Abdullah Hourani menyatakan di tahun 2016 kemarin penjajah Zionis Israel telah memberikan izin atau mengumumkan pembangunan 27.335 unit pemukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat dan Al Quds.
Sementara itu tanah yang dirampas sepanjang tahun kemarin mencapai angka lebih dari 12.326 dunum (1 dunum setara dengan seribu meter persegi) tanah Palestina dengan alasan tanah milik penjajah Zionis Israel.
Pusat Studi dan Dokumentasi Abdullah Hourani memperingatkan bahwa 70% pemukiman baru yang dibangun sepanjang tahun 2016 terkonsentrasi di sekeliling kota Al Quds yang diduduki, untuk mendukung Yahudisasi dan mengubah karakter Islam dan Kristen.
Meskipun telah mengeluarkan resolusi DK PBB nomor 2.334 terkait penghentian seluruh upaya pembangunan pemukiman Yahudi pada 23 Desember lalu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Zionis Israel akan terus melanjutkan pembangunan dan tidak peduli dengan resolusi Dewan Keamanan PBB. (Aljazeera/ram)