Ribuan warga Palestina mendesak agar faksi-faksi yang bertikai bersatu, demi terciptanya persatuan nasional di negeri itu. Hal tersebut mereka ungkapkan dalam aksi massa yang berlangsung hari ini, pasca kerusuhan berdarah saat peringatan wafatnya Yasser Arafat beberapa hari lalu.
Warga Palestina di seluruh Tepi Barat tumpah ke jalan, membawa bendera-bendera Palestina, mengutuk bentrokan berdarah yang terjadi hari Senin kemarin dan menyerukan persatuan semua elemen perjuangan di Palestina.
Seperti diberitakan, sedikitnya tujuh warga Palestina tewas dan 85 orang lainnya luka-luka dalam peringatan tiga tahun wafatnya pemimpin PLO Yasser Arafat di alun-alun Kota Ghaza, yang berubah menjadi bentrokan. Kelompok Fatah dan Hamas saling tuding sebagai pihak yang lebih dulu memicu kerusuhan.
Fatah menuduh Hamas melepaskan tembakan di dekat Universitas Islam, sementara Hamas mengatakan bahwa mereka membalas tembakan kelompok milisi Fatah yang diarahkan pada anggota Hamas yang ikut berjaga-jaga dalam acara peringatan itu.
Fatah juga menuduh aparat keamanan Hamas telah menangkap 400 orang-orang Fatah, termasuk belasan panitia penyelenggara peringatan yang diikuti oleh sekitar 250. 000 orang itu. Sejak mengambil alih Ghaza pada bulan Juni kemarin, Hamas melarang aksi-aksi massa ke jalan-jalan.
Sementara itu, Presiden Mahmud Abbas memberlakukan masa berkabung selama tiga hari dengan mengibarkan bendera setengah tiang, untuk menghormati korban tewas dan luka-luka. (ln/presstv)